Cara Menetaskan Telur Ayam Dengan Mesin Penetas Sederhana

Diposting pada
Cara Menetaskan Telur Ayam manakah yang terbaik menurut Anda? apakah secara alami atau manual. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri, baik kita menetaskan secara manual dengan alat mesin atau dengan cara di erami induknya.

Cara Menetaskan Telur Ayam Dengan Mesin Styerofoam Sederhana

Kalau anda menggunakan mesin tetas pastinya dapat meningkatkan produksi telur dan anak ayam. Anda dapat menetaskan telur ayam petelur, bangkok, bebek, entok, broiler, kalkun, arab dan jenis burung atau unggas lainnya.

Mesin penetas ini sangat bagus untuk menetaskan jenis telur unggas, sehingga meningkatkan produksi DOC.
Disini saya akan membahas bagaimana tahapan-tahapan dalam menetaskan telur dengan menggunakan mesin tetas, supaya telur kita tidak gagal menetas.
Anda dapat membuat sendiri mesin tetas sederhana dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, seperti dari kardus bekas atau dari Styrofoam.
Untuk cara pembuatan mesin penetas telur sederhana, anda dapat melihatnya melalui youtube atau browsing melalui google.

Cara Menetaskan Telur Ayam di Mesin Tetas Sederhana

Ada beberapa tahapan dalam menetaskan telur ayam agar tingkat keberhasilan dalam mesin penetas tinggi. Anda dapat membaca pada ulasan berikut ini :
1. Pemilihan Telur
Telur yang baik itu berbobot minimal 40 gram, telur ini akan menghasilkan doc yang besar dan bisa dua bulan mencapai bobot 1 Kg ( siap panen ).
Ketika anda menetaskan telur dibawah 40 gram itu tidak bagus jika nantinya akan dijadikan indukan atau pedaging, karena dalam waktu 2 bulan ayam tidak dapat dipanen.
Sedikit informasi buat teman sekalian, berapa sih bobot DOC yang akan menetas dari telur yang beratnya 40 gram. Adapun berat anak ayam yang baru menetas adalah 30 gram, karena dikurangi berat cangkang telur 10 gram.
2. Pembersihan Telur
Membersihkan dan menyeleksi telur sebelum dimasukkan kemesin tetas itu sangat penting. Seperti membersihkan dari kotoran yang menempel dan melihat apakah telur ada yang retak. Jika ada telur yang retak, maka sudah pasti tidak bisa untuk ditetaskan. Telur seperti itu sebaiknya dikonsumsi sendiri.
Kulit Telur yang berbintik bintik seperti panu, sebaiknya jangan ditetaskan. Telur seperti itu juga kurang bagus untuk ditetaskan, lebih baik anda jual atau dikonsumsi sendiri.
3. Penulisan Telur
Tulislah tanggal mulai masuknya telur kemesin tetas, itu untuk memudahkan kita mengetahui usia telur dan kapan perkiraan akan menetasnya. Untuk telur ayam normalnya akan menetas pada 21 hari dan telur bebek / entok 28 hari.
Teman-teman dapat menuliskan kode yang ingin kalian tuliskan dalam memudahkan mengingat tanggal dan proses pembalikan nantinya. Seperti tanda X dan 0 pada sisi depan belakang telur.
4. Pengecekan Telur
Teman-teman dapat mengecek apakah telur yang sudah masuk dalam mesin tetas fertil atau tidak.  Pengecekan dilakukan pada saat usia telur 3 – 5 hari sejak berada dalam mesin tetas. Jika telur tidak fertil dapat anda jual atau dikonsumsi sendiri.
Cara melihat telur itu fertil atau tidak fertil, dapat dilakukan dengan cara peneropongan telur menggunakan sinar dari senter hp pada kondisi gelap. Agar kondisi didalam telur dapat terlihat jelas, apakah ada jaringan darah merah (sel embrio) atau tidak sebagai penandanya.
Saat usia telur sudah mencapai 3 hari, anda diwajibkan untuk melakukan pembalikan minimal 2 kali sehari. Pembalikannya dapat dilakukan pada pagi dan sore hari saja sampai usia telur 18 hari. Setelah telur diatas 18 hari tidak perlu dilakukan pembalikan.
5. Pengecekan Telur Usia 19 Hari
Pada saat usia telur sudah mencapai 19 hari, biasanya sudah ada cangkang telur yang retak akibat dipatuk anak ayam yang akan menetas.
Jika tidak ada retakan, sebaiknya anda melakukan teropong kembali untuk memprediksi apakah telur tersebut akan menetas atau tidak.
6. Panen Anak Ayam (DOC)
Panen DOC dilakukan saat usia telur 21 sampai dengan 22 hari. Jika ada anak ayam menetas di usia 23 hari dapat disimpulkan DOC Tersebut kurang bagus.
Setelah menetas Biarkan DOC Dalam mesin selama Minimal 1 Hari dan Maksimal 2 Hari sampai bulu anak ayam menjadi kering. Setelah itu, teman-teman dapat memindahkannya ke Box khusus anakan ayam yang baru menetas.
Pada box anak ayam, sebaiknya diberikan lampu pijar yang 5 watt saja sudah cukup untuk menghangatkan anak ayam. Pemberian pakan DOC bisa pada hari ke-3, karena anak ayam masih menyimpan cadangan makanan dari dalam telurnya.

Suhu Penetasan Telur Ayam

Secara umum suhu ideal untuk menetaskan telur ayam yaitu suhu terendah menunjukkan angka lebih kurang 36 ° Celcius dan suhu tertinggi adalah 38°C, maka pengaturan suhu sudah tepat. Namun bila suhu terendah kurang dari 36°C dan suhu tertinggi lebih dari 38°C, maka Anda harus melakukan pengaturan kembali. Idealnya untuk suhu penetasan telur ayam adalah 36,5° C – 37,5° C
Apabila suhu terlalu rendah dapat mengakibatkan tidak jadinya embrio, sedangkan bila suhu terlalu tinggi dapat mengakibatkan kematian pada embrio.

Suhu Penetasan Telur Bebek atau Entok Yang Ideal

Dalam menetaskan telur bebek dengan menggunakan inkubator, teman-teman juga harus sudah mengetahui besaran suhu yang harus diatur pada inkubator tersebut yaitu setelah inkubator dihubungkan dengan daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C.

Baca Juga :  Mengatasi Pilek pada Anak dengan Redoxon Kids

Pemanasan inkubator dilakukan sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas. Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya. Sediakan cadangan lampu (5 wat) untuk berjaga-jaga jika lampu anda mati / putus.

Selama penetasan telur bebek atau itik ada tahapan yang harus dilakukan yaitu Hari ke-1 s.d ke-25 : Pastikan suhu tetap terkontrol antara (37-38 °C) untuk hari ke 26 sampai 28 suhu tidak terlalu menjadi faktor peting, karena tinggal menunggu telur menetas saja.

Baca Juga : Cara Memelihara DOC Ayam Bangkok Super Umur 0 – 1 Bulan Yang Benar

Nah, itulah cara menetaskan telur ayam dengan mesin tetas sederhana yang bisa anda buat sendiri dirumah. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat praktekkan sendiri dirumah.

4 komentar

  1. dulu pernah nyoba bikin penetas telur ketika masih suka pelihara ayam. sekarang sudah tidak punya ayam lagi, mesin penetasnya sudah nggak tahu di mana.
    informatif dan bermanfaat artikelnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *