Secara psikologis, Hiperaktif adalah ganguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD).
Sementara pada anak aktif, tidak terdapat gangguan di otaknya, anaknya hanya sekedar aktif. Secara sekilas anak hiperaktif dan aktif memiliki kesamaan perilaku yang dapat dibedakan jika diteliti lebih lanjut.
Berikut Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif
Ciri-ciri anak Aktif
1. Fokus (perhatian Kuat)
Anak aktif memiliki kemampuan kuat untuk memfokuskan perhatian. Anak aktif cenderung dapat melakukan penyelesaian masalah dengan baik.
2. Lebih Penurut
Sikap menentang pada anak aktif tidak sekuat pada anak hiperaktif. Ia masih dapat diberi tahu dan dapat mematuhinya dengan lebih baik.
3. Konstruksif
Ketika diberikan mainan, anak yang aktif akan berusaha melakukan sesuai dengan permintaan. Ia akan berusaha menyusun dan menyelesaikan permainannya secara konstruktif.
4. Ada waktu lelah
Anak aktif umumnya memiliki batas mobilitas. Ketika merasa lelah ia akan menghentikan permainannya dan beristirahat. Walau demikian, pada beberapa kasus istirahatnya sangat sedikit.
5. Lebih sabar
Anak aktif memiliki kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan anak hiperaktif
6. Memiliki Intelektualitas tinggi
Anak aktif memiliki kecenderungan menjadi anak cerdas. Ia memiliki tenaga, rasa ingin tahu dan kesempatan yang lebih besar untuk mengetahui hal-hal baru.
7. Dapat Mengontrol Emosi Dengan Baik
Anak aktif tidak mudah menangis. Ia masih bisa mengontrol perasaaannya, kecuali dalam keadaan sedih dan kesal.
Ciri-ciri anak Hiperaktif:
1. Tidak Fokus
Anak yang mengalami gangguan hiperaktifitas (hiperaktif) sulit berkonsentrasi lebih dari lima menit dan mudah teralihkan perhatiannya kepada hal yang lain.
2. Menentang
Umumnya anak yang hiperaktif memiliki sikap menentang atau tidak mau dinasehati. Penolakannya dapat ditunjukkan dengan sikap tak acuh (cuek).
3. Destruktif
Saat menyusun mainan, maka anak hiperaktif sering tidak dapat menyusun bahkan malah menghancurkannya.
4. Tak kenal lelah
Anak yang hiperaktif tidak menunjukkan kelelahan dalam berkatifitas. Sepanjang hari ia akan bergerak kesana kemari, melompat, berlari, dan sebagainya.
5. Tidak sabar dan usil
Anak hiperaktif juga memiliki sifat tidak sabar dan jahil/usil, seperti merebut apa yang dimainkan oleh temannya atau tidak mau menunggu giliran bermain, tiba-tiba memukul, mendorong dan sebagainya, meskipun alasan untuk melakukan hal tersebut tidak ada.
6. Intelektualitas rendah
Sering kali anak-anak dengan gangguan hiperaktif memiliki intelektualitas yang rendah.
7. Kurang Bersosialisasi
Pada pola interaksi dengan orang lain sering didapatkan anak hiperaktif acuh tak acuh sehingga tidak mampu melakukan sosialisasi dengan baik. Anak hiperaktif juga sangat hipersensitif. Mereka mudah merasa terganggu oleh hal-hal kecil.
Dampak Anak Aktif dan Hiperaktif
1. Anak aktif dapat fokus
Meski anak aktif cenderung melakukan banyak gerak, tetapi mereka dapat memfokuskan perhatiannya kepada hal yang sedang dilakukan atau dikerjakan.
Berbeda dengan anak hiperaktif, mereka cenderung hanya dapat fokus sebentar saja.
Untuk mengetahui apakah anak Mama termasuk aktif atau hiperaktif, coba ajak anak berbicara mengenai topik yang menarik.
Perhatikan apakah anak mendengarkan dengan seksama atau tidak.
Jika hanya mendengar selama beberapa menit lalu kemudian tampak gelisah ketika di minta harus duduk diam, anak Mama bisa saja termasuk yang hiperaktif.
2. Anak pasif cenderung meninggalkan makanannya
Jika anak Mama sulit untuk diajak makan di meja makan, bukan berarti anak Mama hiperaktif.
Anak aktif biasanya akan merasa bosan makna di meja makan sehingga mereka memilih untuk makan sambil melakukan aktifitas lain, seperti menonton TV.
Sementara nak hiperaktif tak jarang meninggalkan makanannya sebelum menyelesaikan makannya, hal ini karena ia tertarik untuk melakukan hal lain.
3. Anak aktif tidak mudah menangis
Anak aktif akan menangis ketika merasa sedih dan kesal.
Namun mereka cenderung tidak mudah menangis layaknya anak hiperaktif karena anak aktif masih bisa mengontrol perasaanya dengan baik.
Sedangkan anak hiperaktif cenderung lebih mudah untuk menangis karena mereka sangatlah hipersensitif.
Anak hiperaktif mudah untuk terusik dan mengeluh.
Biasanya tangisan berupa rengekan tanpa air mata menjadi cara anak hiperaktif mengeluh.
4. Anak hiperaktif tidak sabar
Sifat anak yang kurang sabaran mungkin akan keluar, namun dibanding dengan anak aktif, anak hiperaktif cenderung tidaklah sabaran.
Mereka cenderung tidak bisa mengalah, menunggu atau bergantiian dengan orang lain termasuk saat bermain.
5. Anak aktif mudah bosa
Anak aktif juga mudah bosan dengan suatu permainan yang dimainkannya karena menganggap permainan tersebut kurang menarik atau kurang menantang.
Namun, mereka akan terlihat asik kembali dengan mainan baru yang sedang disukainya.
Nah, anak hiperaktif akan berbeda, merekaakan lebih mudah untuk bosan dengan mainan apapun, karena cakupan perhatiannya pendek.
6. Anak hiperaktif cenderung berbicara dengan tempo yang cepat
Anak hiperaktif cenderung suka berbicara dengan tempo yang cepat dan volume suara yang tinggi.
Mereka juga kerap kali memotong pembicaraan orang lain saat diajak berbicara.
Sementara anak aktif cenderung dapat menangkap dan mengingat kosakata baru dengan lebih mudah.
Mereka juga dapat berbicara dengan tenang dan mau mendengarkan orang lain yang mengajaknya berbicara.
Itulah perbedaan anak aktif dan hiperaktif, Apabila anda sebagai orang tua masih bingung anak anda termasuk golongan aktif atau hiperaktif, tidak ada salahnya untuk berknsultasi dengan dokter atau psikolog agar tahu lebih jelas kondisi anak anda.