Untuk mendapatkan value investor, kamu yang ingin membeli saham juga harus mengenal istilah lain yaitu growth investor. Strategi apa saja yang dipakai dalam menentukan suatu perusahaan itu cocok untuk dilakukan investasi.
Ada baiknya sebelum melakukan Investasi, kamu melakukan beberapa analisa yang akan saya bagikan tipsnya dibawah ini.
Apa sih yang di sebut Growth Investor dan Growth Investing?
Sebelum kita membahas growth Investor, ada baiknya anda memahami dahulu tentang growth investing.
Growth Investing merupakan strategi berinvestasi pada perusahaan yang telah terbukti memiliki potensi pertumbuhan yang baik dan berpotensi melanjutkan pertumbuhan tersebut kedepan.
Pelakunya growth investor tidak mementingkan harga sahamnya murah atau mahal karena lebih mementingkan bahwa perusahaan tersebut memiliki potensi untuk terus berkembang di masa yang akan datang.
Growth Investor adalah Pelaku dari strategi growth investing dalam membeli saham-saham perusahaan yang memiliki potensi untuk berkembang dan akan menjadi nilai keuntungan dimasa mendatang.
Singkatnya, growth Investor akan berinvestasi pada saham perusahaan baru atau yang masih memiliki skala kecil.
Tapi, jika analisanya tepat maka saat perusahaan menjadi lebih besar, harga sahamnya pun akan ikut naik dan keuntungannya bisa berlipat ganda dalam beberapa tahun.
Faktanya, growth Investor mendapatkan laba lebih banyak dari pada value investor selama sepuluh tahun terakhir di amerika serikat.
Contoh Saham Perusahaan Yang di Sukai Growth Investor
- Tesla
- Apple
- Amazon
Yang sekarang memiliki saham dengan nilai yang cukup tinggi.
Tapi hati hati, strategi ini juga beresiko apabila perusahan untuk investasinya tidak tumbuh sesuai harapan karena analisis yang salah.
Jadi, apa saja yang harus dipertimbangkan oleh growth investor sebelum berinvestasi?
Hal yang harus dipertimbangkan Growth Investor Sebelum Berinvestasi
1. Historical Earning Growth
Pertimbangan pertama Adalah Historical Earning Growth yaitu memilih saham yang memiliki earning growth stabil selama 5 hingga 10 tahun kebelakang. Biasanya laba persahamnya naik 4 – 12% pertahun tergantung dari ukuran perusahaannya.
2. Future / Forward Earning Growth
Pilihlah saham perusahaan yang memiliki earning estimate atau perkiraan pendapatan suatu perusahaan sebelum pengumuman resminya. Kalau pertumbuhan perusahaan diatas rata-rata sector industry maka perusahaan ini tergolong baik untuk growth Investing.
3. Pretax Profit Margin
Lihat juga provit margin atau selisih keuntungan perusahaan, kalau menunjukkan peningkatan pendapatan perusahaan sebelum dikurangi pajak dari tahun ke tahun, maka perusahaan ini juga bisa dipertimbangkan untuk growth Investing.
4. Return On Equity (ROE)
Yaitu nilai yang diperoleh dari pembagian net income dengan share holder equity, kalau terus meningkat berarti manajemen perusahaan bagus dan keuntungan yang didapatkan stabil terus dari tahun ke tahun, ini juga merupakan perusahaan yang dipilih oleh growth investor.
5. Stock Performance
Pertimbangan yang terakhir adalah melihat harga sahamnya kalau meningkat paling tidak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir, berarti perusahaan ini kandidat growth investing.
Nah, itu tadi penjelasan singkat mengenai growth investor dan saham favorit yang disukai oleh para growth investor. Jika anda tertarik untuk mengetahui informasi menarik seputar saham, bisa cari di blog saya ini. Terimakasih..