CaraCari.id – Rencana Suntikan Modal Untuk 5 BUMN. Baru-baru ini menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta permohonan izin Komisi XI DPR RI mengenai penambahan modal untuk lima BUMN dengan mekanisme right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Adapun kelima BUMN yang dimaksud yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Tbk), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Semen Kupang (Persero).
Lalu bagaimana dengan perorangan yang sedang butuh modal? Berbagai cara bisa dilakukan, dari pinjaman bank hingga mencari pendapatan sampingan dengan main game di m88 link. Mari kita simak lebih lanjut tentang BUMN yang rencananya akan mendapatkan suntikan dana pemerintah.
Tujuan Suntikan Modal Untuk BUMN
Dalam paparannya, Sri Mulyani menjelaskan sejauh mana penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) terus meningkat untuk BUMN. Tujuan dari PMN yang dilakukan pemerintah adalah untuk mendirikan BUMN, restrukturisasi BUMN, dan meningkatkan kinerja BUMN.
Sri Mulyani memaparkan PMN untuk PT Bank Tabungan Negara (Tbk) yang sebelumnya sebesar Rp 2,98 triliun berkurang Rp 500 miliar menjadi Rp 2,48 triliun. Penambahan modal PMN tersebut dilakukan melalui skema right issue atau dengan penerbitan saham baru yang dilakukan BTN.
Lebih lanjut Sri Mulyani menambahkan, pemerintah memiliki share 60% dan publik 40% untuk BTN. PMN yang dimasukkan sebesar Rp 2,48 triliun dengan harapan publik akan bisa ikut sharing dengan mengambil right issue sebesar Rp 1,65 triliun. Adapun dana tersebut berasal dari cadangan biaya investasi APBN 2022 untuk menjaga kepemilikan saham pemerintah di BTN.
Dengan demikian, nilai right issue yang akan dihimpun oleh BTN adalah sebesar Rp 4,13 triliun. Rionald Silaban selaku Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan menuturkan bahwa suntikan modal serta dana hasil right issue akan meningkatkan kemampuan bisnis BTN, khususnya dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditargetkan mencapai 1,32 juta unit rumah selama 2022-2025. Hal tersebut dinilai ikut mendukung pencapaian target prioritas nasional di bidang perumahan.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo berharap penambahan modal lewat mekanisme right issue ini dapat meningkatkan jumlah penyaluran pembiayaan rumah dari perseroan. BTN sendiri diharapkan mampu menyalurkan pembiayaan rumah sekitar 1,5 juta unit atau naik 8 kali lipat dari kondisi saat ini hingga akhir tahun 2025.
Lebih lanjut Haru menambahkan, dengan dana right issue perseroan dapat berperan lebih sekaligus menjadi mitra pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Suntikan Modal Untuk PT. Waskita Raya
Sementara itu, suntikan modal yang diberikan untuk PT Waskita Raya (Persero) rencananya sebesar Rp 3 triliun tahun ini, di mana porsi publik dalam penambahan tersebut sebesar Rp 0,95 triliun. Saat ini pemerintah memiliki 75,35% share kepemilikan dari PT Waskita Raya (Persero), sementara publik memiliki 24,65%.
Untuk PT Semen Indonesia akan mendapat tambahan inbreng PMN dari PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Artinya, pemerintah akan ikut dalam skema right issue PT Semen Indonesia namun bukan menyuntikkan dalam bentuk modal, melainkan memindahkan semua saham pemerintah di PT Semen Baturaja ke PT Semen Indonesia. Di dalam right issue ini direncanakan akan dilakukan penambahan fasilitas sehingga Semen Indonesia bisa memperbaiki Semen Baturaja.
Untuk PT Adhi Karya (Persero), suntikan modal yang diberikan sebesar Rp 1,97 triliun. Jumlah tersebut akan digunakan untuk beberapa proyek yakni jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo, jalan tol Yogyakarta-Bawen, serta SPAM Karian.